Senin, 31 Desember 2012

Salah Jatuh Cinta? (Part 3)

Diposting oleh Unknown di 17.38

What I feel?
Pulang sekolah terasa lebih cepat setelah aku masuk kelas. Pelajaran hari ini, semuanya  tidak ada yang masuk ke otakku. Mungkin karena kejadian tadi, hal yang aku tak bisa lupakan. Sebuah peristiwa yang tak terduga untukku. Aku senang dan aku ingin meliahat wajah Alka yang memerah sekali lagi. Saat itu aku tak berani menatap matanya, jantung dan hatiku tidak sejalan. Tubuhku kaku, ini pertama kalinya aku dicium seorang pria aku tak bisa membayangkan wajahku saat itu. Kubereskan alat-alat tulis yang ada di mejaku, aku bersiap-siap untuk pulang. Setelah aku keluar dari kelas ku lihat sesosok laki laki, yang menunggu di depan kelas ku. Kuperhatikan wajahnya seperti sesosok yang aku kenal, ya itu Alka. “Alka?” ucapku lirih. Kuberanikan diri mendekatinya dan menyapanya. Aku tidak tahu itu, semua siswa memperhatikaan aku dan Alka. “hey sa, mau pulang bareng?” Tanya Alka. Aku terkejut. Mataku terbelak, aku tak percaya kata-kata ini keluar dari mulut Alka,dia  membuatku binggung.Yang pertama pagi-pagi sekali Alka menatapku dengan tatapan angkuh, lalu saat di UKS Alka memintaku menjadi temannya dan mencium keningku, sekarang dia mengajakku pulang bersama, dengan motornya? Apa ini akal-akalan dia saja mempermainkanku? Aku berpikir terlalu lama. Sampai-sampai Alka meninggalkannku. Aku tersadar, tanpa membuang kesempatan aku mengejarnya
“Alka” teriakannku, Alkapun menoleh kepadaku, dia berhenti!!, dia menungguku! Biasanya Alka dulu selalu meledekiku saat aku panggil dia, kadang-kadang dia pura-pura tidak mengenaliku. “Ayo mau nggak? jangan bamyak berfikir, keburu akal sehatku kembali lagi nih mengajakmu pulang barenga denganku!” ujar Alka sambil tersenyum. Senyuman yang selalu aku lihat, tapi sekarang senyuman itu ditunjukan olehku. Senyuman yang selalu aku impikan, senyuman itu yang selalu menemaniku saat aku ingin tidur,Senyuman yang setiap orang akan senang bila mendapatkannya. Aku tidak mau munafik, aku masih menyukainya. Dengan hati berdebar aku berlari dan berjalan di belakang Alka. Karin yang berada di pojok tangga, langsung memberiku kode. Entah kode apa yang Karin berikan tapi akau tahu Karin menyuruhku untuk tetap pulangbersama Alka.
Saat di parkiran motor, Alka memberiku helem cadangannya, dia juga memberikan jaketnya kepadaku. Aku tidak bisa berkata apa–apa saat Alka melempar jaketnya padaku “Ambil nih”  aku hanya menagngkapnya, lalu aku pakai “bau yang khas!” Gumanku. “Apa?” tanya Alka sambil membelokan motornya. “Ahh?engga?” aku memukul kepalaku, aku bodoh bisa-bisanya aku berucap itu. Alka tahu perkataanku. Aku malu, aku hanya diam dan Alka menyuruhku naik dimotornya. Motor merah besar yang biasa Alka pakai setiap harinya. Rasanya hari ini aku sedang menikmati indahnya hidup.
Alka mengendarai motor dengan kecepatan yang tinggi, mau tak mau aku harus memelukkanya, “Hei, karena sekarang lo gue bonceng! Terserah gue dong lo mau gue bawa kemana?” Aku mendengar suara Alka. “Apa?” lo yang minta gue buat pulang bareng ka?” tukasku. Aku panik, Alka tidak membawaku pulang, Aku minta turun kepada Alka, tapi alka hanya menyuruhku diam. Aku diam, aku takut Alka melakukan sesuatu kepdaku. Sepanjang perjalanan aku hanya berfikir bagaiman nanti aku bisa kabur dari Alka. Aku memeluk Alka dengan erat karena Alka mengebut. Aku bodoh mau-maunya saja aku diperdayakan oleh Alka, seharusnya aku tahu bahwa aku dikerjai oleh dia. Apalagi di telah mencium keningku tadi pagi.
Alka berhenti di sebuah tempat yang sunyi dan damai, aku tak tahuu tempatnya dimana,tempat yang sangat tenang. Ada sebauh bangku di dekat Danau. Alka menyuruhku turun dari motornya. Dia menyuruhku duduk dibangku itu, “sa, bangun tidur mulu duduk disitu!” ajak Alka. Aneh tiba tiba alka tidak semanis tadi. Dia sekarang sudah kembali lagi ke Alka dulu. “Huff gue dikerjain deh” Aku duduk, mau ngapain lagi semua rencanaku hilang, gara gara aku tertidur di perjalanan, aku nggak tahu daerah ini dimana? “Lo mau ngapain gue ka?kesabaran gue udah gak bisa di tampung lagi ya!”aku kesal, mungkin volume suaraku sudah full. “Kenapa?” gue kan janji mau pulang bareng. Nanti juga gue anter” Alka duduk di bangku itu. Aku tidak terima dipermainkan Alka seperti ini, aku meminta Alka mengantarku pulang, namun Alka tidak mau mendengarkannya. “lo mau pulang?pulang aja sendiri, kalo lo mau pulang lo bisa jalan kaki dulu 1 kilometer dari sini, soalnya disini nggak ada angkot, Apalagi Taxi. Kalo lo mau telepon orang disini jarang ada sinyal.” Jawab Alka dengan panjang lebar. Aku marah.sangat marah. Aku duduk disebelah Alka dengan perassaan marah,  dan kesal aku duduk sambil menekukan wajahnku.
“Kenapa? Marah nggak suka?bukannya lo suka kalo deket-deket gue kan?” tanya Alka sambil meledikku. Pipiku memerah, “apa-apaan sih!lo itu udah buat satu hari gue terbuang sia-sia!” aku tetap duduk dipaling pojok bangku. Aku menjauh dengan Alka, Aku diam aku melihat pohon-pohon yang tertata apik di dekat danau. Bunga bunga yang baru bermekaran membuat danau disini terasa indah apalagi ada sebuah pohon besar di samping bangku yang aku duduk berdua dengan Alka, tempat ini terasa romantis untuk pasangan yang baru jadian. Aku terhanyut denga keindahan danau ini, apalagi suara Angsa yang berenag di sekitar danau itu. Kupejamkan mataku, aku merasa angin sepoi-sepoi masuk sedalam seragamku, ini sangat menyenangkan.
“Sa?lo seneng disini?” tanya alka dia mendekatiku. “iya, ini tempatnya bagus ka, gimana lo bisa nemuin tempat ini?” tanyaku. “Ini tempat favoriteku, cuma gue sama lo doang yang tahu!” ucap Alka. Maksud Alka berbicara seperti itu denganku kenapa?aku tahu Alka banyak pacarnya, aku tahu Alka playboy. Apa semua cewe-cewe gebetannya selalu dibawa disini, dan dia selalu berkata-kata manis seperti tadi?. “massa?” tanyaku tak percaya. “Paling-paling semua cewe yang lo gebet,selalu dibawa ditempat ini?” aku berdiri dan berjalan ketepi danau. Aku tak percaya hanya aku dan Alka yang tahu tempat ini favoritnya. Aku diam, langit yang berwarna oranye menandakan waktu sudah senja. Aku tersenyum, pasti mama panik dan mencariku kemana-mana.

“Yu pulang gue anterin lo!” ajak Alka. Aku pulang bersamanya, aku tak memikirkan Alasan aku pergi sampai sesore ini. Jam ditaanganku sudah menunjukan jam 6 sore,terdengar azan magrib berkumandang. Alka mengantarku sampai dirumah, mana mungkin Alka mau masuk kerumahku. Ini konsekuensiku karena mau diperdayakannya, aku tidak akan mengulangi perbuatan bodohku ini. Aku harus menghindar dari Alka besok sampai Alka pergi.”Sa, maafin gue ya yang tadi, gue pengen lo tahu tempat istimewa kepada orang yang istimewa buat gue! ” Alka menatapku, terpancar dari wajahnya itu adalah tatapan yang tulus dari seseorang pria. “Istimewa?”aku bingung dengan semua perkataan Alka. Apa hari ini Alka ingin menembakku? Aku tak mau banyak berharap. Kami kaget saat Ayah datang keluar rumah, ia menemui Alka. Aku tahu Ayah pasti akan cerewet terus agak-agak kepo tentang aku dan Alka.
“hey,om?” tegur Alka menyapa ayahku. Aku takut ayah tidak suka dengan Alka. Ternyata benar, Ayah hanya membuka mulutnya sedikit sekali. Aku tahu kalau ayah tidak suka dengan orang. Alka menjadi agak-agak keki dengan  ayah, “Kamu siapa?kenapa anakku pulang jam segini?”tanya ayah panjang lebar. “Nama saya Alka om, saya teman Alsa dari SMP. Maaf om saya tadi membawa Alka tanpa seizin om!” tukas Alka. Ayah hanya berdiri di depan pagar. Tak lama kemudian mama datang, dia menghampiri kami bertiga. “Ada apa ini?”tanya mamaku menghampiri kita. Aku menjelaskan kepada mamaku. Sebelum aku menjelaskan. Mama langsung menyapa Alka. “Hallo kamu Alka kan? Kamu temannya Alsa itu?” tanya mamaku. Aku bingung kenapa Alka dan Mama saling kenal. Apa mereka pernah bertemu sebelumnya? Ayah langsung mengalihkan perhatiannya ke mama. “iniloh yah, Alka ini tadi meminta izin mengajak Alka main. Dia udah izin kok ke mama,Papa nggak tahu anak muda aja deh!” sahut mama. Alka yang semulanya keki langsung berani menatap Mama dan Ayahku. “Tante,Om, Sa? Saya pulang dulu ya!sudah malam”Alka pamitan kepada Mama dan Ayahku.  Tanpa membuang waktu Alka langsung menghidupkan motor merah besarnya dan pergi keluar komplek rumahku. Aku masuk ke rumah, Ayah terus mengepo. Yasudahlah ini hari yang panjang. Aku segera mandi dan tidur. Aku nggak mau tahu kenapa Mama dan Alka saling kenal. Kenapa Alka meminta izin pergi denganku kepada Mama.
Keesokan harinya karin seperti biasa beragkat sekolah bersamaku. Karin juga terus menanyakan tentang kemarin. Aku malas untuk menjawabnya. Kerin sama saja dengan Ayah sama sama KEPO. Mungkin Karin adalah anak Ayah yang hilang. Abis sama sama mau tau aja. Aku bete sekali, Saat aku sampai dikelas dan duduk dibangku-Ku , Karin menemukan sebuah kotak hadiah berbentuk hati berwarna merah muda ditunjukka buat aku. “Sa, ada bingkisan buat lo?” tunjuk Karin. Aku dan Karin penasaran, lalu aku membuka bingkisan itu, ternyata ada gantungan 2 angsa putih yang berpasangan, dan gambar sebuah danau yang indah. Persis seperti kemarin aku datangi bersama Alka. Aku terdiam, kenapa Alka memberiku hadiah? Kenapa Alka jadi begitu perhatian denganku. Kenapa saat-saat Alka ingin pindah. Aku segera mengambil gantungan Angasa itu ditangan Karin dan langsung berlari ke kelas Alka. Aku mencari-cari dia, tapi aku tak menemukannya. Ternyata hari ini Alka tidak masuk,dia izin masuk sekolah.
Aku tak menyangka Alka yang dulu menyebalkan dan tidak pernah Absen saat SMP tiba-tiba dia jarang ada di sekolah, dan selalu izin. Alka sangat berkarisma. Kubulatkan Tekatku untuk datang menjengguk Alka kerumahnya sepulang sekolah.
          ***
Sepulang sekolah aku datang kerumah Alka sendirian, aku juga membeli buah di perempatan jalan. Yaa cukuplah buat menjengguk orang. Aku datangi sekali lagi kediaman Alka. Tapi tak nampak orang disana, aku menunggu Alka sampai pulang, terus menunggu. Aku sampai tertidur di teras rumah Alka. 4 jam kemudian ada mobil yang datang, pengemudi mobil itu sengaja mengklakson mobilnya. Alka udah pulang. Lhoo kayanya Alka sakit. Kenapa Alka mengemudi mobil itu? Ku perhatikan seseorang yang ada di sampingnya, aku mendekati mobil itu. Alka langsung turun dan mendekatiku, tiba-tiba tubuhku langsung jatuh di tangan Alka. Badanku terasa menghilang, Alka panik dan langsung mengotongku.”Saa,, bangun!”teriak Alka panik. Aku tidak bisa mendengar suara Alka, aku pingsan cukup lama. Alka menggotongku sampai dikamarnya. Kamarn cowo yang sudah aku duga. Disana terpampang poster Club MBA setinggi 1 meter yang membuatku tahu ini kamar Alka. “Dirumah ini hanya Aku dan Kamu lhoo” goda Alka kepada ku. Aku takut disini hanya ada aku dan Alka. “Tapi kamu nggak usah khawatir, kamu bukan tipe ku kok!” jawab Alka sambil tertwa. Ucapannya melegakannku sekaligus membuatku sedih, ternyata aku buka tipe Alka. “Dirumah ini, dikamar ini hanya ada kita berdua ka?” tanyaku pelan. “Kenapa kamu takut?”goda Alka sekali lagi.
“Enak aja, gue mau pulang,!” perintahku. aku nggak kuat menahan rasa detak jantungku bersama Alka terus-menerus. Enak aja hatiku bisa dipermainkan. “badan kamu masih panas Sa!aku sudah menelpon mama kamu, kamu ada disini!” . Aku binngung kenapa mama merelakan aku berduan bersama Alka di sini? Ada apa ini?Entahlah, yang pasti badanku masih lemas, dan panas. Aku tahu tubuhku lagi tidak vit. Aku sedang melakukn diet ketat, karena berat badanku agak naik. “Idih siapa lo-siapa gue?”jawabku judes. “Ka tadi siapa yang ada disamping lo pas dimobil?” tanyaku smabil meminum susu panas dari Alka.”Ooh,, itu sodara gue dia tinggal di Australi.” Jawab Alka singkat. Tiba-tiba suasana yang biasa-biasa saja, tiba-tiba menjadi romantis. Aku takut saat ini, kami berdua ada di tempat yang cukup erotis. Yaa takut kami lepas kontrol. Alka mendekatiku, aku takut Alka berbuat macam macam kepadaku disini. Aku ingin pulang, Wajahku memerah saat Alka mendekatiku. Aku tak bisa menahan rasa takutku saat itu, apalagi saat Alka mendekati wajahku. Aku takut Alka menciumku sekali lagi. Mukaku semakin memerah ,sangat merah, seperti kepiting rebus. Aku hanya bisa menutup mataku dengan tangan. Wajah Alka semakin mendekatiku. “Ka,,lo jangan macem-macem ka? Ayah gue jago silat lo?” aku sangat tegang. Ternyata Alka hanya mengelap mulutku yang celemotan karena susu hangat dengan  handuknya. Dia menjitakku dan meledikiku otak mesum. Aku malu, ternyata Alka tidak memanfaatkan kesempatan dalam ketakutan. “lo aja yang mesum!kemaren lo tiba-tiba cium gue?” balasku marah. Aku pelan-pelan menjauhi Alka. “Cium? ohh yang itu? Kenapa masih kepikiran ya” jawab Alka santai. Aku marah, Alka hanya menjawab  secara enteng. Aku marah, ku gebuk kepala Alka dengan bantal guling miliknya. “Rasain!itu first kiss gue tahu!” aku terhenti.kenapa hal yang memalukan itu keluar dari mulutku. Pasti Alka akan meledekiku nih! Aduh Alsa kok lo bisa bego lagi sih! Pikirku. “hah First Kiss lo?”ledek Alka. Dia terhenti saat aku bilang gitu, mukaku yang semuala sudah kembali lagi, kita mulai memerah. Kali ini sangat merah  dari yang tadi. Tatapan Alka juga beda, Alka memelukku dan membisikannku sesuatu yang aku tak bisa bayangkan. Ternyata dia juga first Kiss. Hatiku senang karena aku yang mendapatkannya, hati ku berdetak kencang dan aku juga mendengar detak jantung Alka. Aku yakin Alka punya rasanya yang sama^^ 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Princess Alana Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea