Senin, 04 Maret 2013

Salah Jatuh Cinta (part 4)

Diposting oleh Unknown di 01.26


Tak lama kemudian, mama Alka datang membawakan makanan. Ternyata dari tadi Alka membohongiku,  mama Alka seorang Dokter di Rumah Sakit terkenal di Jakarta, dia yang memeriksaku saat aku pingsan tadi. Dia masih mengenakan baju rumah sakit, mama Alka sangat baik sekali. Terlihat dari wajahnya yang teduh dan hangat, terpancar kasih sayang yang tak terkira darinya. “Kamu,Alsa ya?”tanya mama Alka saat dia menaruh makanan di dekan meja kamar Alka. “Iya tante!saya Alsa.Maaf tadi repotin tante?” ujarku. Kami bertiga langsung keluar menuju meja makan. Alka yang saat itu memakai celana santai dan t-shirt sangat casual, dia tampak gagah apalagi saat dia diam. Mama Alka sudah menyiapkan makanan di meja makan. Sasya yang tiba-tiba datang menghampiri kami. Dia tampak imut saat membawa boneka beruang yang kecil seperti (bonekanya mr.bean) menurutku. Sasya sangat dekat dengan Alka, sasya baru berumur 5 tahun.
            Kami duduk di meja makan, aku duduk di depan Alka. Wahh ini hari keberuntunganku. Aku bisa bertemu Alka dan Mamanya juga Sasya dan makan bersama meraka. Ternyata keluarga Alka sangat ramah dan nyaman. Sayang keluarga ini tampak tidak sempurna saat bangku di paling depan tidak diisi dengan seseorang lelaki. Papa Alka sudah meninggal 4 tahun yang lalu saat aku dan Alka camping, setelah camping Alka menjadi cowok yang sombong dan tidak ramah kepada semua orang. Aku juga tidak mengenali Alka yang dulu saat  dia menolongku dijurang. Dia juga menjadi cowo playboy di SMP dan berlanjut di SMA. “Kamu teman Alka atau Pacar Alka?” tanya mama Alka. Akupun tersentak, aku bingung ingin menjelaskan apa. Alka juga tidak memberikan kode untuk aku menjawab pertanyaan itu. “aku Cuma teman Alka tante!” jawabku lirih, aku langsung menoleh ke Alka. Tapi rasanya Alka tidak ada respon, aku terus melanjutkan makanan. Sasya terus bersama Alka, sangat dekat sampai-sampai aku dilupakan. Kasian! Selesai makan aku ingin berpamitan pulang. “Tante aku pulang dulu ya??maaf udah repotin tante!”ujarku. “nggak apa-apa kok. Kamu pulang naik apa?” tanya tante Rima mamanya Alka. “nggak tahu tan yang ada aja di jalan.!”.” Kamu pulang bareng Alka aja, disini hujan sa?gimana?nati kamu diantar pakai mobil sama Alka, lagian juga hari sudah malam.!” Perintah tante rima,di menyuruh Alka mengantarku pulang , Aku takut nanti Alka membawaku ketempat yang aneh-aneh lagi.
            Alka mengambil kunci mobil di dalam, tante Rima dan aku menunggu di garasi rumahnya. Tante Rima melihat gantungan 2 angsa putih yang menggantung di tas aku. “kamu juga suka Angsa putih?” tanyanya. Aku kaget,”oh engga kok tante!” jawabku lirih. “Alka suka banget sama Angsa, katanya 2 angsa yang sepasang akan Abadi!katanya sih gitu?” tukasnya. Tiba-tiba Alka datang dan menghidupkan mobilnya. Alka belum punya SIM mobil, yasudah lah rumahku dan Rumah Alka hanya beda komplek, jadi nggak masuk jalan raya. Aku yang jadi keki dengan perkataan Mama Alka lagsung berpamitan dengannya, Sasya juga. Alka menyuruhku cepat masuk. Kami pun pulang bersama
            “Abadi?” hal yang aku pikirkan selama perjalanan. Banyak kemungkinanyang aku pikirkan dalam satu kata Abadi. Alka berubah kembali, seperti Alka yang jutek dan rese denganku. Sepenjang perjalanan Alka selau mengungkit badanku yang gendut,seperti dulu. Aku malas kalau Alka sudah balik ke wataknya. “Alka,diem nggak” teriakku. Alka seperti menuruti perintahku, mukaku yang bete aku hanya melihat ke jendela mobil. “Sa, maaf sa!” Alka meminta maaf. Aku masih ngambek atas kelakuan Alka. Aku sengaja dateng untuk menjenguknya sakit, ternyata dia tidak sakit. Mana sekarang aku yang sakit lagi. Terus hari ini aku ingin menanyakan kenapa dia memberiku 2 angsa putih yang berpasangan, tapi dia terus mencelaku. “ Ya..Alsa jangan marah dong!suer deh gue nggak ngungkit masalah dulu!” Alka memberhentikan mobilnya di tengah jalan. Aku kesal, main berhenti-berhentiin mobil aja. Alka keluar dari mobilnya. Aku bingung malam-malam hujan seperti ini Alka keluar. Apa dia ingin ninggalin aku? Ya sudah lah. Aku diam saja kalau 5 menit Alka tidak balik, aku akan pulang sendiri. Tiba-tiba Alka mengetuk jendela mobilku, dia menyuruhku agar tidak membukanya. Hujan Deras, membasahi tubuh Alka dia memegang sesuatu. Dia menyuruhku membuka Kotak di kursi belakang. Aku mengambilnya, Alka yang sudah kedinginan karena terguyur hujan yang deras, menyuruhku kembali membuka kotaknya, yang berisi “ will you wannabe my girlfriend?” Aku menangis.ini adalah pertama kalinya aku pacaran dan ditembak secara romantis ini, Alka mengetuk sekali lagi, dia menyuruhku  keluar hujan-hujanan bersama. Aku yang sempat terharu, membuka pintu mobilnya. Alka berteriak “Alsa kamu mau jadi pacarku?” ujarnya. Aku semakin tak percaya, terpancar keseriusan di wajahnya. Apa ini hanya sebagian Hobby buatan Alka dulu sering nembak cewe disekolah untuk dipacarinya selama kurang dari sebulan? Tapi Otak dan Hatiku berbeda, aku ingin menjadi pacar Alka. Ini adalah hal yang aku tunggu selama 4 tahun saat aku SMP, saat Alka menolongku. Tapi otak ini menyuruhku agar menolak cinta Alka, ini sebagai balas dendam karena Alka telah menolahku saat aku berani menyatakan cinta di kantin. Dia meledekiku, karena aku gendut, dan gendut tidak ada dikriteria cewe Alka. Hujan makin deras, Alka yang mempayungiku meminta jawaban. “Alsa, aku benar-benar menyukaimu jauh saat kau seperti ini, saat kamu berusaha ingin kurus, aku selalu mengendap-ngendap melihatmu. Aku selalu melihat saat kamu sakit harus menahan rasa lapar!Aku selalu memerhatikannmu. “ Aku terkejut selama ini Alka selalu memerhatikannku. Aku tak bisa membayangkannya. “Apa ini Cuma akal-akalan kamu untuk mengerjaiku ka?” Tanyaku berteriak. Hujan yang deras ini, menandakan agar aku cepat-cepat memberi Jawaban kepada Alka. Ku rasa aku harus punya waktu untuk memikirkannya “Alka, kasih gue waktu buat mikirin hal ini!”ujarku.Tanpa banyak berucap Alka, Alka mengangguk dan bertanya. “Baiklah, sampai kapan kamu memikirkannya?” tanyanya padaku. “Aku nggak tahu, kamu tiba-tiba baik dengaku!memberi aku hadiah, bahkan tingkah kamu yag dulu denganku dengan saat ini sangatlah berbeda. Apa yang kamu sembunyikan padaku?”tanyaku penuh kepastian. Tubuhku mulai menggigil, Tanganku juga kaku, begitu juga Alka. Dia tidak memakai payung. Payung ditangannya bukanlah untuknya, akan tetapi untukku. Alka sangat baik akhir-akhir ini.
            “Alsa, aku
enggabakalninggalinkamu! Aku janji aku akan setia dan akan selalu ada untuk kamu sa, aku janji!!”ujarnya. Saat ini aku bingung harus mengatakan apa kepada Alka. Hati dan pikirann ku berbeda. Rasanya aku ingin cepat-cepat pulang ke rumah dan ingin tidur. Alka akhirnya menunduk, terlihat dari rawut  wajahnya dia sangat kecewa. Aku tidak kuat melihat Alka kecewa seperti ini.
            “Alka, kamu janji engga bakal ninggalin aku?” tanyakul irih.” Aku janji, aku saying sama kamu!”jawabAlka. Aku tahu kata-kata Alka tulus dari hati. “Yaa..Alka, aku mau!Aku mau jadi pacar kamu ” jawabku malu-malu. Alka langsung melihat wajahku, dia tersenyum dan aku sangat malu karena jawabanku. Payung yang diperuntukkan kepadaku, dilepas dan aku dan Alka sama-sama basah kuyup. Setelah itu, Aku dan Alka berjalan ke mobil.
            Alka terus melihat ke arahku, Aku sangat senang bercampur malu. Hari yang aku impikan akhirnya terwujud. Sudah 4  tahun aku menunggu saat-saat ini. Yang aku takpercaya, Alka menyukaiku saat aku berusaha untuk kurus. Aku ennga bias menahan rasa bahagia yang terjadi saat ini. Di dalam mobil, kami berdua sangat kedinginan. Baju kami semuanya basah, apalagi besok aku harus sekolah. Saat sampai di rumahku, ayah berdiri di depan pagar. Aku tahu sekarang ini sudah jam berapa. Pasti ayah akan negative thinking denganAlka.
            “Ka, mending lo engga usah nganterin deh! “aku menahan dia. “Kenapa? Aku kan harus ketemu papanya pacaraku!” gombal Alka. “Ihhh, udah deh,!Pasti papa bakal mikir jelek ke kamu!”.Alka pun terus mengantarku sampai di depan papa. Alka yang sangat basah kuyup memanyungiku sampai di depan pagar. Papa langsung melihat Alka dengan tatapan sinis. Aku engga tahu apa yang dipikirkan papa saat ini. “Maaf om, Alsanya baru pulang jam segini!” Alka membuka pembicaran. Aku sangat terkejut Alka bias berbicara sesopan ini kepada orang lain yang ia baru kenal. Papa tetap diam, padahal Alka sudah sopan. Aku menyuruh Alka untuk pulang. Papa tampak begitu tak suka dengan Alka. Papa lagsung menyuruhku naik k eatas, untuk masuk kekamar. Dan Alka disuruh pulang oleh papa. Sebelum itu aku sudah berpesan kepada Alka jangan masuk ke hati ,apa yang terjadi oleh papa untuk Alka. Alka juga udah mengiyakannya. Aku masuk ke dalam rumah bersama Papa, dan Alka pulang dengan mobilnya.  
            Tak lama kemudian saat di kamar, aku mendapat SMS dari Alka, dia mengabariku tentang kondisinya, yang engga terpengaruh karena papa. Aku sangat Lega. Tiba-tiba SMS masuk lagi. Ternyata dari Alka juga. Aku sangat terkejut dengan SMSnya yang Kedua. Besok Alka akan mengumumkan aku dan dia Pacaran, dan mulai besok Alka akan menjemputku selama ia masih belum pindah.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Princess Alana Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea